OVO telah merevolusi cara orang Indonesia bertransaksi. Sebagai dompet elektronik terdepan, OVO memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran digital, investasi, dan bahkan mengakses layanan pinjaman. Didirikan pada tahun 2017 oleh Lippo Group, OVO telah berkembang pesat, mendapatkan izin e-money dari Bank Indonesia dan menjalin kemitraan dengan perusahaan besar seperti Grab dan Tokopedia.

Sejarah Pendirian OVO

Pada 25 September 2017, OVO resmi beroperasi sebagai perusahaan fintech di Indonesia. Dengan visi untuk mempermudah transaksi keuangan, OVO mendapat dukungan dari investor lokal dan internasional, termasuk Tokyo Century Corporation yang menginvestasikan dana sebesar 116 juta Dolar AS.

Ekspansi dan Pertumbuhan

OVO tidak hanya berhenti pada layanan pembayaran. Pada tahun 2019, OVO mengakuisisi Taralite, sebuah layanan P2P, dan memperluas layanannya ke pinjaman. Di akhir tahun 2020, OVO meluncurkan OVO | Proteksi, yang menawarkan produk asuransi, dan di awal tahun 2021, OVO | Invest, yang berfokus pada produk investasi.

Kemitraan Strategis

Kemitraan dengan Grab dan Tokopedia telah membawa OVO ke tingkat berikutnya. Grab meningkatkan kepemilikannya di OVO pada Oktober 2021, dan sekarang memiliki 79,5% saham, dengan sisanya dimiliki oleh investor lokal.

Jangkauan dan Penggunaan

Per September 2023, OVO tersedia di 600 kota dan kabupaten di Indonesia dengan lebih dari 1,5 juta penjual menggunakan platform ini.

Layanan dan Produk

OVO menawarkan berbagai layanan finansial, termasuk pinjaman, investasi, dan asuransi, melalui aplikasi yang mudah digunakan. Ini mencerminkan komitmen OVO untuk menyediakan solusi keuangan yang komprehensif bagi penggunanya.

OVO telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Dengan layanan yang terus berkembang dan kemitraan strategis, OVO siap memimpin transformasi digital keuangan di Indonesia.


Bagikan:

[addtoany]

Tags:

Tinggalkan komentar